Insya Allah kita akan membahas tentang Sifat Shalat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tentunya sekali lagi, masalah fiqih adalah masalah yang banyak terjadi padanya perselisihan ulama. Dan perselisihan masalah-masalah seperti ini bukan perselisihan yang mengharuskan kita saling menyesatkan satu sama lainnya, kecuali apabila (ada) suatu pendapat yang sama sekali tidak berdasarkan kepada dalil, hanya sebatas mengada-ada tanpa alasan yang kuat, karena banyak perkara-perkara yang di akhir zaman (ini) ditambah-tambahkan di dalam shalat, sesuatu yang tidak pernah didengar dari Salafunash Shalih, dari Imam yang Empat.
Praktik Sifat Shalat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
Adapun sifat shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita akan jelaskan dari mulai awal sampai akhir salam, sambil kita akan praktikkan, insya Allah.
Tentunya yang pertama, seseorang yang akan shalat hendaknya di atas kesucian. Kemudian, dia pun berdiri menghadap kiblat dan berniat. Dan sudah kita sebutkan sebelumnya, bahwa niat itu tempatnya di hati dengan kesepakatan seluruh para ulama: tempat niat itu di hati, bukan di lisan. Dan tidak pernah dinukil dari Rasulullah, tidak pula para sahabat, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in, dan imam yang empat, bahwa mereka melafadzkan niat. Kalaulah itu baik, tentu mereka sudah mendahului kita kepada perbuatan tersebut.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan orang yang tidak becus shalatnya, beliau bersabda:
إذا قمت إلى الصلاة فاستقبل القبلة فكبر
“Kalau kamu ingin melakukan shalat, maka hendaklah kamu menghadap ke kiblat dan takbirlah.”
Kalaulah melafadzkan niat itu baik, tentu Rasulullah akan berkata, “… Hendaklah kamu menghadap ke kiblat dan ucapkan niat …”
Video ceramah berdurasi sekitar 90 menit ini insya Allah akan sangat bermanfaat bagi kita dan keluarga kita untuk memahami tata cara shalat yang benar.



